Peluang Bisnis Dari Sampah, Berikut Lima Fase Metamorfosis Maggot
Telur muggot--
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Meskipun istilah "maggot" mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun kata "belatung" sudah lebih dikenal karena bentuknya yang sering kali menimbulkan ketidaknyamanan.
Maggot, atau belatung, adalah larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia Illucens dalam bahasa Latin. Larva ini berasal dari telur dan mengalami metamorfosis menjadi lalat dewasa.
Maggot memiliki tubuh berwarna hitam dan menyerupai tawon dalam penampilannya. Meskipun demikian, di balik penampilannya yang mungkin menyeramkan bagi sebagian orang, budidaya maggot memiliki potensi yang menarik untuk dikembangkan.
Potensi Besar Budidaya Maggot
Budidaya maggot relatif tidak sulit untuk dikembangkan karena maggot berkembang biak secara alami di lingkungan. Maggot dapat hidup baik di iklim tropis maupun subtropis, sehingga Indonesia dengan iklim tropisnya memiliki potensi yang besar untuk mengembangbiakkannya.
Maggot berkembang biak pada media yang bersih dengan aroma fermentasi, sehingga tidak menarik penyakit. Lalat Black Soldier Fly (BSF), yang merupakan sumber maggot, memiliki antibiotik alami dalam tubuhnya sehingga tidak membawa penyakit seperti halnya lalat hijau yang biasanya berkembang biak di tempat-tempat kotor atau busuk yang rentan terhadap kuman dan bakteri.
Untuk menarik maggot datang, cukup menyediakan media berfermentasi di tempat yang telah disiapkan. Dengan demikian, budidaya maggot dapat dilakukan dengan relatif mudah dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Lima Fase Metamorfosis Maggot
Untuk memulai budidaya maggot, prosesnya relatif mudah karena maggot memiliki fase metamorfosis yang cepat. Terbagi menjadi lima tahap, berikut adalah fase metamorfosis dari maggot:
1. Telur
Lalat BSF berkembang biak di lingkungan yang mengalami fermentasi. Setelah perkawinan antara lalat jantan dan betina, induk maggot dapat menghasilkan antara 400 hingga 800 telur. Telur memerlukan sekitar 4 hari untuk menetas menjadi instar.
2. Instar (Larva)
Pada fase ini, instar belum memiliki mulut yang sempurna untuk mengkonsumsi makanan, sehingga membutuhkan makanan dengan tekstur lembut. Panjang tubuhnya dapat mencapai 2,5 cm dengan lebar 0,5 cm, berwarna krem atau kehitam-hitaman sepanjang tubuh. Instar hidup sekitar 14 sampai 16 hari dan umumnya disebut sebagai maggot.
3. Prepupa
Fase ketiga dalam perkembangan maggot, prepupa merupakan tahap peralihan dari instar menuju pupa. Prepupa ini cocok digunakan sebagai pakan ternak, baik untuk unggas maupun ikan.
4. Pupa
Pupa adalah fase terakhir dalam pertumbuhan maggot, di mana maggot berubah menjadi pupa. Pada tahap ini, butuh waktu sekitar 2 hingga 3 minggu bagi pupa untuk berkembang menjadi lalat dewasa atau maggot.
5. Lalat BSF Dewasa
Setelah melewati semua fase perkembangannya, maggot menjadi lalat BSF dewasa. Pada fase ini, lalat dewasa hanya menghabiskan waktu untuk berkembang biak, sementara tidak mencari makanan karena sumber nutrisinya berasal dari lemak yang disimpan di dalam tubuhnya sendiri.
Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, budidaya maggot dapat dijadikan sebagai peluang bisnis sampingan karena tidak memerlukan perawatan teknis atau perlakuan khusus yang rumit. Siapapun dapat mengembangkan budidaya maggot, termasuk peternak, sehingga dapat mengurangi biaya pembelian pakan ternak yang berkualitas.
Selain dapat digunakan sebagai pakan ternak, maggot juga bisa dijual untuk meningkatkan pendapatan. Dengan memanfaatkan maggot ini, keuntungan finansial dapat diperoleh secara signifikan. Sumber makanan untuk maggot berasal dari sampah atau limbah organik, yang mudah diperoleh. Terutama dalam situasi pandemi saat ini, budidaya maggot merupakan pilihan yang layak untuk dicoba karena dapat dilakukan di rumah sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: